BAB
I
PENDAHULUAN
1.1
LATAR
BELAKANG
Secara medis telah tersedia
teknik-teknik khusus meliputi frekuensi dan posisi hubungan seks, dan makanan
tertentu, yang terkait proses pemilihan jenis kelamin anak. Mungkin anda
menganggap kemungkinan lahirnya laki-laki dan perempuan adalah 50 persen dan 50
persen. Anggapan itu jelas salah. Karena banyak bukti menunjukkan bahwa
kelahiran anak dengan jenis kelamin laki-laki lebih tinggi kemungkinannya,
yaitu 51 persen. Lalu bagaimana jika pasangan menginginkan sebaliknya?
Sebenarnya yang paling menentukan di dalam jenis kelamin anak adalah sperma
laki-laki. Sperma laki-laki mengandung kromosom X dan kromosom Y. Sementara sel
telur perempuan mengandung kromosom X saja. Untuk terjadinya anak laki-laki,
diperlukan pasangan kromosom X dan Y; sementara untuk anak perempuan hanya
kromosom X dan X.
Penelitian menunjukkan bahwa sperma
laki-laki dapat dipisahkan antara yang mengandung kromosom X saja dan kromosom
Y saja. Caranya dapat dilakukan dengan bermacam-macam, mulai dari cara yang
canggih sampai dengan yang sederhana.
Secara sederhana, jenis sperma X dan Y
dapat diidentifikasi dengan melihat ciri-ciri tertentu. Sperma X berukuran
lebih besar dan mempunyai daya hidup yang lebih lama (5-6 hari) namun bergerak
lebih lambat. Sementara sperma Y berukuran lebih kecil dan cepat mati, namun
bergerak lebih cepat.
Selain itu, para ahli juga menawarkan
beberapa metode yang dapat digunakan untuk menyeleksi jenis kelamin anak.
Antara lain melalui pengaturan diet, pengaturan waktu hubungan seksual, hingga
gaya dalam berhubungan intim.
1.2
RUMUSAN
MASALAH
Dari pokok-pokok
permasalahan diatas penyusun merumuskan beberapa masalah yaitu mengenai:
1. SEL
REPRODUKSI
2. KARAKTERISTIK
KROMOSOM X DAN Y
3. CARA
MEMILIH JENIS KELAMIN BAYI
4. KODE
ETIK PEMILIHAN JENIS KELAMIN
1.2 TUJUAN
PENULISAN
Adapun
tujuan penulisan tugas makalah ini adalah mengidentifikasi mengenai CARA MEMPROGRAM KEINGINAN
MEMPUNYAI ANAK LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN.
1.3
MANFAAT
PENULISAN
§
Bagi Masyarakat
Masyarakat
menjadi tau dan mengerti mengenai CARA MEMPROGRAM KEINGINAN MEMPUNYAI ANAK
LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN.
§ Bagi Tenaga Kesehatan (khususnya BIDAN)
Sebagai informasi tenaga kesehatan
khususnya bidan mengenai
CARA MEMPROGRAM KEINGINAN MEMPUNYAI ANAK LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN yang bisa
dijadikan panduan untuk penyuluhan pada remaja maupun pasangan suami istri.
§
Bagi Institusi Pendidikan
Menambah
pengetahuan referensi yang menunjang ilmu pengetahuan.
BAB II
PEMBAHASAN
CARA MEMPROGRAM KEINGINAN MEMPUNYAI ANAK LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN
Di
dalam sistem reproduksi manusia, individu baru (bayi) dihasikan dari
bergabungnya dua sel (gamete): ovum atau sel telur yang diproduksi oleh
wanita, dan sperma yang diproduksi oleh pria. Penggabungan dua gamete
ini disebut sebagai fertilisasi, dan sel yang dihasilkan yang akan tumbuh
menjadi individu baru ini disebut sebagai zigot atau janin. Tiap gamete
menyumbangkan setengah dari materi genetis yang ada pada zigot, dan oleh karena
itu pada individu yang baru tersebut, setengah dari materi genetis itu
disumbangkan oleh sang ibu dan yang lainnya oleh sang ayah.
2.1 SEL REPRODUKSI
Manusia memiliki sistem penentuan kelamin yang menggambarkan
kromosom seks XY untuk pria dan XX untuk wanita. Penentuan jenis kelamin pada
janin bukan ditentukan oleh sel telur pada wanita tapi ditentukan sel sperma
pada pria. Di dalam sistem repropduksi, pria memiliki 2 jenis sperma yang
masing-masing sperma berkromosom X sebagai pembawa sifat berkelamin wanita dan
sperma berkromosom Y sebagai pembawa sifat berkelamin pria. Sedangkan Wanita
hanya memiliki sel telur yang berkromosom X. Sperma yang berkromosom X membuahi
sel telur yang berkromosom X akan menghasilkan suatu individu yang mengandung
kromosom XX, maka jadilah bayi berkelamin perempuan. Sedangkan kalau sperma Y
membuahi sel telur yang berkromoson X akan menghasilkan individu yang
berkromosom XY, jadilah bayi berkelamin laki-laki. Prinsipnya yang menentukan
jenis kelamin seorang anak adalah salah satu dari berjuta-juta sel sperma
berkromosom X atau sperma berkromosom Y yang berhasil lebih dahulu membuahi sel
telur.
2.2 KARAKTERISTIK KROMOSOM X DAN Y
Seorang pria atau laki-laki mempunyai dua jenis
kromosom pada sel sperma, yaitu kromosom X dan kromosom Y (selanjutnya terkenal
dengan nama kromosom XY), sedangkan seorang wanita mempunyai kromosom XX
(keduanya kromosom X).
Kromosom X mempunyai
karakteristik sebagai berikut:
·
Bentuk lebih besar
·
Gerakan lebih lambat
·
Mempunyai umur lebih
dari 72 jam (3 hari)
·
Lebih tahan pada
suasana vagina dengan pH asam
Kromosom Y mempunyai
karakteristik sebagai berikut:
·
Bentuk lebih kecil
·
Gerakan lebih cepat
·
Mempunyai umur paling
lama 48 jam (2 hari)
·
Lebih tahan pada
suasana vagina dengan pH basa
Jenis kelamin bayi ditentukan oleh kromosom yang
membangunnya. Bayi akan memperoleh satu kromosom dari ayah dan satu kromosom
lagi dari ibu. Bila bayi mendapatkan kromosom Y
dari sang ayah maka akan terbentuk kromosom XY yang menentukan jenis
kelamin bayi laki-laki/pria. Bila ia mendapatkan kromosom X dari sang ayah maka
akan terbentuk kromosom XX yang menentukan jenis kelamin bayi perempuan/wanita.
Untuk lebih jelasnya dapat terlihat pada ilustrasi
sebagai berikut:
Kromosom pada istri/perempuan/wanita (X1X2)
Kromosom pada suami/pria/laki-laki
(X3Y4)
Himpunan kemungkinan pasangan yang muncul adalah
·
X1X3 (kromosom ibu X1
dan kromosom ayah X3): Bayi perempuan/wanita
·
X1Y4 (kromosom ibu X1
dan kromosom ayah Y4): Bayi laki-laki/ pria
·
X1X2 (kromosom ibu X2
dan kromosom ayah X3): Bayi perempuan/wanita
·
X1Y2 (kromosom ibu X2
dan kromosom ayah Y4): Bayi laki-laki/pria
Dengan demikian kemungkinan untuk mendapatkan bayi
laki-laki/pria adalah 50% dan kemungkinan untuk mendapatkan bayi
perempuan/wanita juga sebesar 50%.
Dengan mengetahui karakteristik kromosom X dan
karakteristik kromosom Y, maka kita dapat mempertinggi memilih jenis kelamin
bayi dengan cara mempertinggi kemungkinan lahirnya bayi laki-laki (bila yang
diinginkan bayi laki-laki) atau mempertinggikan kemungkinan lahirnya bayi
perempuan (bila yang diinginkan bayi perempuan).
2.3 CARA MEMILIH JENIS KELAMIN BAYI
Cara memilih jenis
kelamin bayi laki-laki/pria (Kromosom XY)
1. Untuk
mendapatkan/memilih jenis kelamin bayi laki-laki, sebaiknya seseorang
mengkonsumsi menu ikan dan menghindari menu daging pada makanan sehari-hari. Secara
medis ikan akan menghasilkan zat yang menyebabkan pH vagina yang lebih basa
sehingga daya tahan kromosom Y di vagina lebih lama.
2. Suami
sebaiknya berpuasa melakukan hubungan seks selama minimal 5 hari sebelum masa
subur wanita/istri. Ini dimaksudkan agar tidak ada lagi sel sperma dalam
kromosom X yang bertahan di vagina/rahi istri. Puasa ini juga dimaksudkan untuk
mempertinggi kesuburan pria (kualitas sperma).
3. Hubungan
seksual/hubungan intim sebaiknya dilakukan pada saat masa subur (12 jam sebelum
ovulasi terjadi atau 12 jam setelah ovulasi terjadi). Ini dimaksudkan agar sel
spermatozoa dengan kromosom Y yang berukuran lebih kecil dan gerakannya lebih
cepat dapat segera membuahi sel telur sebelum sel spermatozoa dengan kromosom X
yang bentuknya lebih besar dan gerakannya lebih lambat dapat mencapai rahim dan
sama-sama berpeluang untuk membuahi sel telur.
4. Apabila
dimungkinkan, istri harus mengalami orgasme terlebih dahulu sebelum suami
ejakulasi. Hal ini didasari dengan adanya penelitian bahwa pada saat orgasme
istri akan mengeluarkan cairan yang bersifat basa/alkali sehingga akan
mengurangi kadar pH dan vagina menjadi lebih basa (suasana basa disukai oleh
sel spermatozoa dengan kromosom Y).
Cara memilih jenis
kelamin bayi perempuan/wanita (Kromosom XX)
1. Berlawanan
dengan metode diatas sekarang kita dapat mengetahui bagaimana cara memilih
jenis kelamin bayi perempuan dengan cara banyak mengkonsumsi daging
dibandingkan ikan untuk memunculkan suasana pH yang lebih asam di vagina
sehingga sel sperma dengan kromosom Y akan mati karena tidak tahan dengan
suasana pH tersebut.
2. Karena
sel sperma dengan kromosom Y yang mempunyai umur lebih pendek dibandingkan
dengan kromosom X, dengan hubungan seksual atau hubungan intim yang teratur
sebetulnya sudah meningkatkan kemungkinan lahirnya bayi perempuan atau wanita.
Namun untuk lebih pastinya anda dapat memilih jenis kelamin bayi perempuan
dengan cara melakukan puasa hubungan intim atau hubungan seks pada saat masa
subur.
3. Hubungan
seksual atau hubungan intim sebaiknya dilakukan 2-3 hari sebelum masa subur
dengan maksud pada selang waktu 2-3 hari tersebut sel sperma dengan kromosom Y
akan mati sebelum ovulasi terjadi. Dengan demikian sel spermatozoa dengan
kromosom X yang masih terdapat dirahim mempunyai kesempatan lebih tinggi untuk
membuahi sel telur pada saat terjadinya ovulasi (keluarnya sel telur dari
indung telur) sel spermatozoa dengan kromosom X sudah siap untuk membuahi sel
telur.
4. Berlawanan
dengan cara memilih jenis kelamin bayi laki-laki, untuk mendapatkan atau
memilih jenis kelamin perempuan, istri tidak perlu mengalami orgasme sehingga
pH vagina tetap dalam pH asam (suasana yang disukai oleh sel spermatozoa dengan
kromosom X).
2.4 KODE ETIK PEMILIHAN JENIS KELAMIN
§ Harus
ada kesepakatan antara pasangan suami-istri untuk memilih jenis kelamin bayi
yang diinginkan.
§ Apabila
setelah mengandung diketahui bahwa jenis kelamin bayi tidak seperti yang Anda
harapkan, Anda dan pasangan Anda bersedia menerima keadaan tersebut apa adanya.
Sesuai hukum yang berlaku di Indonesia, Anda tidak diperkenankan melakukan
aborsi.
§ Cintailah
anak Anda, apapun jenis kelamin anak Anda. Karena manusia seperti kami dan Anda
hanya bisa berusaha. Kita tidak bisa "memaksa" Tuhan untuk memenuhi
semua keinginan kita.
BAB III
PENUTUPAN
1.1
KESIMPULAN
Manusia memiliki sistem penentuan
kelamin yang menggambarkan kromosom seks XY untuk pria dan XX untuk wanita.
Penentuan jenis kelamin pada janin bukan ditentukan oleh sel telur pada wanita
tapi ditentukan sel sperma pada pria. Di dalam sistem repropduksi, pria
memiliki 2 jenis sperma yang masing-masing sperma berkromosom X sebagai pembawa
sifat berkelamin wanita dan sperma berkromosom Y sebagai pembawa sifat
berkelamin pria. Sedangkan Wanita hanya memiliki sel telur yang berkromosom X.
Sperma yang berkromosom X membuahi sel telur yang berkromosom X akan
menghasilkan suatu individu yang mengandung kromosom XX, maka jadilah bayi
berkelamin perempuan. Sedangkan kalau sperma Y membuahi sel telur yang
berkromoson X akan menghasilkan individu yang berkromosom XY, jadilah bayi
berkelamin laki-laki. Prinsipnya yang menentukan jenis kelamin seorang anak
adalah salah satu dari berjuta-juta sel sperma berkromosom X atau sperma
berkromosom Y yang berhasil lebih dahulu membuahi sel telur.
1.2
SARAN
Semoga dengan adanya makalah yang telah kami
tulis ini dapat memberikan pengetahuan dan sajian informasi kepada pembaca.
Bukan hanya sekedar wacana, tetapi juga dapat menerapkan dalam kehidupan
sehari-hari.
Bagi seluruh pembaca, khususnya bagi
pasangan suami istri yang ingin memiliki anak laki-laki ataupun perempuan
diharapkan jika sudah berusaha sesuai dengan program tersebut namun hasilnya
tidak sesuai dengan yang diinginkan , maka terima saja apa adanya dan tetap
disyukuri karena mungkin itu yang terbaik buat anda atau belum waktunya.
DAFTAR PUSTAKA
Mudzakkir, Muhammad
& Masruroh.2009.Panduan Lengkap Kebidanan
dan
Keperawatan. Merkid Press:Yogyakarta
Marimbi, Hanum. 2010. Biologi Reproduksi. Nuha Medika :
Yogyakarta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar