Sabtu, 09 Agustus 2014

CARA MEMPROGRAM KEINGINAN MEMPUNYAI ANAK LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN



BAB I
PENDAHULUAN

1.1         LATAR BELAKANG
Secara medis telah tersedia teknik-teknik khusus meliputi frekuensi dan posisi hubungan seks, dan makanan tertentu, yang terkait proses pemilihan jenis kelamin anak. Mungkin anda menganggap kemungkinan lahirnya laki-laki dan perempuan adalah 50 persen dan 50 persen. Anggapan itu jelas salah. Karena banyak bukti menunjukkan bahwa kelahiran anak dengan jenis kelamin laki-laki lebih tinggi kemungkinannya, yaitu 51 persen. Lalu bagaimana jika pasangan menginginkan sebaliknya? Sebenarnya yang paling menentukan di dalam jenis kelamin anak adalah sperma laki-laki. Sperma laki-laki mengandung kromosom X dan kromosom Y. Sementara sel telur perempuan mengandung kromosom X saja. Untuk terjadinya anak laki-laki, diperlukan pasangan kromosom X dan Y; sementara untuk anak perempuan hanya kromosom X dan X.

Penelitian menunjukkan bahwa sperma laki-laki dapat dipisahkan antara yang mengandung kromosom X saja dan kromosom Y saja. Caranya dapat dilakukan dengan bermacam-macam, mulai dari cara yang canggih sampai dengan yang sederhana.

Secara sederhana, jenis sperma X dan Y dapat diidentifikasi dengan melihat ciri-ciri tertentu. Sperma X berukuran lebih besar dan mempunyai daya hidup yang lebih lama (5-6 hari) namun bergerak lebih lambat. Sementara sperma Y berukuran lebih kecil dan cepat mati, namun bergerak lebih cepat.

Selain itu, para ahli juga menawarkan beberapa metode yang dapat digunakan untuk menyeleksi jenis kelamin anak. Antara lain melalui pengaturan diet, pengaturan waktu hubungan seksual, hingga gaya dalam berhubungan intim.


1.2         RUMUSAN MASALAH
Dari pokok-pokok permasalahan diatas penyusun merumuskan beberapa masalah yaitu mengenai:

1.      SEL REPRODUKSI
2.      KARAKTERISTIK KROMOSOM X DAN Y
3.      CARA MEMILIH JENIS KELAMIN BAYI
4.      KODE ETIK PEMILIHAN JENIS KELAMIN

1.2     TUJUAN PENULISAN
Adapun tujuan penulisan tugas makalah ini adalah mengidentifikasi mengenai CARA MEMPROGRAM KEINGINAN MEMPUNYAI ANAK LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN.

1.3         MANFAAT PENULISAN
§  Bagi Masyarakat
Masyarakat menjadi tau dan mengerti mengenai CARA MEMPROGRAM KEINGINAN MEMPUNYAI ANAK LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN.
§  Bagi Tenaga Kesehatan (khususnya BIDAN)
Sebagai informasi tenaga kesehatan khususnya bidan mengenai CARA MEMPROGRAM KEINGINAN MEMPUNYAI ANAK LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN yang bisa dijadikan panduan untuk penyuluhan pada remaja maupun pasangan suami istri.
§  Bagi Institusi Pendidikan
Menambah pengetahuan referensi yang menunjang ilmu pengetahuan.




BAB II
PEMBAHASAN
CARA MEMPROGRAM KEINGINAN MEMPUNYAI ANAK LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN

Di dalam sistem reproduksi manusia, individu baru (bayi) dihasikan dari bergabungnya dua sel (gamete): ovum atau sel telur yang diproduksi oleh wanita, dan sperma yang diproduksi oleh pria. Penggabungan dua gamete ini disebut sebagai fertilisasi, dan sel yang dihasilkan yang akan tumbuh menjadi individu baru ini disebut sebagai zigot atau janin. Tiap gamete menyumbangkan setengah dari materi genetis yang ada pada zigot, dan oleh karena itu pada individu yang baru tersebut, setengah dari materi genetis itu disumbangkan oleh sang ibu dan yang lainnya oleh sang ayah.

2.1       SEL REPRODUKSI
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj4mPZkV9lZRcGBg7IFYBEBxLdMn4v_aheICcmJgOmpORQN6J3PY4n1-ERyAnR01ALM6d9rWZNo75V5cvqWwKEU6VpO4R5eBbeWHRqse4RcmEj3D4bQ3n9Rh2lwHtHdDaZ7UNwBe0jfRvk/s200/y-chromosome.jpgManusia memiliki sistem penentuan kelamin yang menggambarkan kromosom seks XY untuk pria dan XX untuk wanita. Penentuan jenis kelamin pada janin bukan ditentukan oleh sel telur pada wanita tapi ditentukan sel sperma pada pria. Di dalam sistem repropduksi, pria memiliki 2 jenis sperma yang masing-masing sperma berkromosom X sebagai pembawa sifat berkelamin wanita dan sperma berkromosom Y sebagai pembawa sifat berkelamin pria. Sedangkan Wanita hanya memiliki sel telur yang berkromosom X. Sperma yang berkromosom X membuahi sel telur yang berkromosom X akan menghasilkan suatu individu yang mengandung kromosom XX, maka jadilah bayi berkelamin perempuan. Sedangkan kalau sperma Y membuahi sel telur yang berkromoson X akan menghasilkan individu yang berkromosom XY, jadilah bayi berkelamin laki-laki. Prinsipnya yang menentukan jenis kelamin seorang anak adalah salah satu dari berjuta-juta sel sperma berkromosom X atau sperma berkromosom Y yang berhasil lebih dahulu membuahi sel telur.

2.2       KARAKTERISTIK KROMOSOM X DAN Y
Seorang pria atau laki-laki mempunyai dua jenis kromosom pada sel sperma, yaitu kromosom X dan kromosom Y (selanjutnya terkenal dengan nama kromosom XY), sedangkan seorang wanita mempunyai kromosom XX (keduanya kromosom X).
*      Kromosom X mempunyai karakteristik sebagai berikut:
·         Bentuk lebih besar
·         Gerakan lebih lambat
·         Mempunyai umur lebih dari 72 jam (3 hari)
·         Lebih tahan pada suasana vagina dengan pH asam

*      Kromosom Y mempunyai karakteristik sebagai berikut:
·         Bentuk lebih kecil
·         Gerakan lebih cepat
·         Mempunyai umur paling lama 48 jam (2 hari)
·         Lebih tahan pada suasana vagina dengan pH basa
Jenis kelamin bayi ditentukan oleh kromosom yang membangunnya. Bayi akan memperoleh satu kromosom dari ayah dan satu kromosom lagi dari ibu. Bila bayi mendapatkan kromosom Y  dari sang ayah maka akan terbentuk kromosom XY yang menentukan jenis kelamin bayi laki-laki/pria. Bila ia mendapatkan kromosom X dari sang ayah maka akan terbentuk kromosom XX yang menentukan jenis kelamin bayi perempuan/wanita.

Untuk lebih jelasnya dapat terlihat pada ilustrasi sebagai berikut:
Kromosom pada istri/perempuan/wanita (X1X2)
Kromosom pada suami/pria/laki-laki (X3Y4)       
Himpunan kemungkinan pasangan yang muncul adalah
·         X1X3 (kromosom ibu X1 dan kromosom ayah X3): Bayi perempuan/wanita
·         X1Y4 (kromosom ibu X1 dan kromosom ayah Y4): Bayi laki-laki/ pria
·         X1X2 (kromosom ibu X2 dan kromosom ayah X3): Bayi perempuan/wanita
·         X1Y2 (kromosom ibu X2 dan kromosom ayah Y4): Bayi laki-laki/pria
Dengan demikian kemungkinan untuk mendapatkan bayi laki-laki/pria adalah 50% dan kemungkinan untuk mendapatkan bayi perempuan/wanita juga sebesar 50%.
Dengan mengetahui karakteristik kromosom X dan karakteristik kromosom Y, maka kita dapat mempertinggi memilih jenis kelamin bayi dengan cara mempertinggi kemungkinan lahirnya bayi laki-laki (bila yang diinginkan bayi laki-laki) atau mempertinggikan kemungkinan lahirnya bayi perempuan (bila yang diinginkan bayi perempuan).
kromosom-x-dan-y.jpg
2.3       CARA MEMILIH JENIS KELAMIN BAYI
*      Cara memilih jenis kelamin bayi laki-laki/pria (Kromosom XY)
1.      dsc033112-400x300.jpgUntuk mendapatkan/memilih jenis kelamin bayi laki-laki, sebaiknya seseorang mengkonsumsi menu ikan dan menghindari menu daging pada makanan sehari-hari. Secara medis ikan akan menghasilkan zat yang menyebabkan pH vagina yang lebih basa sehingga daya tahan kromosom Y di vagina lebih lama.
2.      Suami sebaiknya berpuasa melakukan hubungan seks selama minimal 5 hari sebelum masa subur wanita/istri. Ini dimaksudkan agar tidak ada lagi sel sperma dalam kromosom X yang bertahan di vagina/rahi istri. Puasa ini juga dimaksudkan untuk mempertinggi kesuburan pria (kualitas sperma).
3.      Hubungan seksual/hubungan intim sebaiknya dilakukan pada saat masa subur (12 jam sebelum ovulasi terjadi atau 12 jam setelah ovulasi terjadi). Ini dimaksudkan agar sel spermatozoa dengan kromosom Y yang berukuran lebih kecil dan gerakannya lebih cepat dapat segera membuahi sel telur sebelum sel spermatozoa dengan kromosom X yang bentuknya lebih besar dan gerakannya lebih lambat dapat mencapai rahim dan sama-sama berpeluang untuk membuahi sel telur.
4.      Apabila dimungkinkan, istri harus mengalami orgasme terlebih dahulu sebelum suami ejakulasi. Hal ini didasari dengan adanya penelitian bahwa pada saat orgasme istri akan mengeluarkan cairan yang bersifat basa/alkali sehingga akan mengurangi kadar pH dan vagina menjadi lebih basa (suasana basa disukai oleh sel spermatozoa dengan kromosom Y).



*      Cara memilih jenis kelamin bayi perempuan/wanita (Kromosom XX)
1.      Berlawanan dengan metode diatas sekarang kita dapat mengetahui bagaimana cara memilih jenis kelamin bayi perempuan dengan cara banyak mengkonsumsi daging dibandingkan ikan untuk memunculkan suasana pH yang lebih asam di vagina sehingga sel sperma dengan kromosom Y akan mati karena tidak tahan dengan suasana pH tersebut.
2.      Karena sel sperma dengan kromosom Y yang mempunyai umur lebih pendek dibandingkan dengan kromosom X, dengan hubungan seksual atau hubungan intim yang teratur sebetulnya sudah meningkatkan kemungkinan lahirnya bayi perempuan atau wanita. Namun untuk lebih pastinya anda dapat memilih jenis kelamin bayi perempuan dengan cara melakukan puasa hubungan intim atau hubungan seks pada saat masa subur.
3.      Hubungan seksual atau hubungan intim sebaiknya dilakukan 2-3 hari sebelum masa subur dengan maksud pada selang waktu 2-3 hari tersebut sel sperma dengan kromosom Y akan mati sebelum ovulasi terjadi. Dengan demikian sel spermatozoa dengan kromosom X yang masih terdapat dirahim mempunyai kesempatan lebih tinggi untuk membuahi sel telur pada saat terjadinya ovulasi (keluarnya sel telur dari indung telur) sel spermatozoa dengan kromosom X sudah siap untuk membuahi sel telur.
4.      Berlawanan dengan cara memilih jenis kelamin bayi laki-laki, untuk mendapatkan atau memilih jenis kelamin perempuan, istri tidak perlu mengalami orgasme sehingga pH vagina tetap dalam pH asam (suasana yang disukai oleh sel spermatozoa dengan kromosom X).


2.4       KODE ETIK PEMILIHAN JENIS KELAMIN
§  Harus ada kesepakatan antara pasangan suami-istri untuk memilih jenis kelamin bayi yang diinginkan.
§  Apabila setelah mengandung diketahui bahwa jenis kelamin bayi tidak seperti yang Anda harapkan, Anda dan pasangan Anda bersedia menerima keadaan tersebut apa adanya. Sesuai hukum yang berlaku di Indonesia, Anda tidak diperkenankan melakukan aborsi.
§  Cintailah anak Anda, apapun jenis kelamin anak Anda. Karena manusia seperti kami dan Anda hanya bisa berusaha. Kita tidak bisa "memaksa" Tuhan untuk memenuhi semua keinginan kita.














BAB III
PENUTUPAN

1.1              KESIMPULAN
Manusia memiliki sistem penentuan kelamin yang menggambarkan kromosom seks XY untuk pria dan XX untuk wanita. Penentuan jenis kelamin pada janin bukan ditentukan oleh sel telur pada wanita tapi ditentukan sel sperma pada pria. Di dalam sistem repropduksi, pria memiliki 2 jenis sperma yang masing-masing sperma berkromosom X sebagai pembawa sifat berkelamin wanita dan sperma berkromosom Y sebagai pembawa sifat berkelamin pria. Sedangkan Wanita hanya memiliki sel telur yang berkromosom X. Sperma yang berkromosom X membuahi sel telur yang berkromosom X akan menghasilkan suatu individu yang mengandung kromosom XX, maka jadilah bayi berkelamin perempuan. Sedangkan kalau sperma Y membuahi sel telur yang berkromoson X akan menghasilkan individu yang berkromosom XY, jadilah bayi berkelamin laki-laki. Prinsipnya yang menentukan jenis kelamin seorang anak adalah salah satu dari berjuta-juta sel sperma berkromosom X atau sperma berkromosom Y yang berhasil lebih dahulu membuahi sel telur.

1.2              SARAN
Semoga dengan adanya makalah yang telah kami tulis ini dapat memberikan pengetahuan dan sajian informasi kepada pembaca. Bukan hanya sekedar wacana, tetapi juga dapat menerapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Bagi seluruh pembaca, khususnya bagi pasangan suami istri yang ingin memiliki anak laki-laki ataupun perempuan diharapkan jika sudah berusaha sesuai dengan program tersebut namun hasilnya tidak sesuai dengan yang diinginkan , maka terima saja apa adanya dan tetap disyukuri karena mungkin itu yang terbaik buat anda atau belum waktunya.
DAFTAR PUSTAKA

Mudzakkir, Muhammad & Masruroh.2009.Panduan Lengkap Kebidanan
dan Keperawatan. Merkid Press:Yogyakarta
Marimbi, Hanum. 2010. Biologi Reproduksi. Nuha Medika : Yogyakarta


Tidak ada komentar:

Posting Komentar